Senin, 22 Agustus 2011

BISKUIT BIKIN KANKER RAHIM

KONSUMSI BISKUIT TIGA KALI DALAM SEMINGGU DAPAT MENIMBULKAN KANKER RAHIM

Penelitian baru baru ini menunjukkan bahwa konsumsi snack atau biskuit dua hingga tiga kali dalam seminggu dapat meningkatkan resiko seorang wanita untuk terkena kanker rahim. sebesar 33 persen. Resiko ini meningkat menjadi 42 persen pada wanita yang konsumsinya lebih dari tiga kali dalam semingu. Kesimpulan ini didapatkan setelah melakukan penelitian terhadapa lebih dari 60.000 wanita dalam kurun waktu sepuluh tahun di Swedia. Ilmuwan sedang mencari tahu hubungan antara konsumsi biskuit dengan meningkatnya resiko terkena kanker rahim.

Sejauh ini hanya diketahui bahwa resiko kanker tersebut meningkat seiring dengan pertambahan berat badan, namun ilmuwan di institut Karolinska di Stockholm masih mencari hubungan langsung antara jumlah gula yang dikonsumsi dengan permulaan timbulnya kanker. Mereka mempelajari data kuisioner tahun 1987 dari ribuan wanita dan kemudian sepuluh tahun kemudian diberi kuisioner yang sama.

Ilmuwan menyimpulkan bahwa risiko tersebut bukan lah karena snack tertentu yang tinggi kadar gulanya, misalnya permen, soft drink dan selai, namun dikarenakan snack seperti kue manis, roti gulung manis, atau biskuit dimana resiko meningkat menjadi 42 persen.

Namun kekurangan penelitian ini hanya memberikan data seberapa sering wanita wanita tersebut mengkonsumsi snack tersebut, bukan seberapa banyak porsi yang mereka makan. Namun pula, wanita yang menkonsumsi gula lebih dari 35 gram sehari - kira kira sekitar 7 sendok teh, memiliki resiko 36 persen terkena kanker.

Ilmuwan menyimpulkan bahwa ada beberapa cara kenapa konsumsi gula tersebut dapat menimbulkan kanker. Salah satunya yaitu konsumsi gula berlebihan dapat merangsang tubuh untuk melepas lebih banyak insulin, yang mana kemudian merangsang pertumbuhan sel-sel dinding rahim. Mekanisme lain yaitu adanya rangsangan berlebihan pelepasan hormon estrogen, yang telah terbukti sebagai pemicu pertumbuhan sel yang tidak terkontrol.

Nah, gimana para wanita, batasi konsumsi manis dalam kehidupan sehari-hari terutama bila sudah ada garis keturunan kanker dalam keluarga. Dan jangan lupa untuk berolah raga secara rutin agar badan lebih bugar.

sumber


Kamis, 11 Agustus 2011

EFEK SAMPING OBAT HERBAL YANG PERLU DIKETAHUI

.
Siapa yang tidak mengenal obat tradisional, obat ini populer sebagai alternatif berbagai macam pengobatan terutama penyakit kronis yang memerlukan konsumsi terapi obat dalam jangka panjang hingga seumur hidup. Saya juga kadang kala memilih untuk mengkonsumsi obat tradisional dibandingkan buatan pabrik obat walau harus menahan rasanya yang biasanya tidak enak dimulut.

Nah siapa sangka ternyata obat-obat tradisional yang sering kali diklaim tanpa efek samping karena terbuat dari herbal/ tanaman yang alami juga ternyata beberapa menyimpang efek samping yang negatif.

Para peneliti menyebutkan bahwa obat herbal juga dapat menyebabkan dampak yang serius. Mereka mensurvei lima macam obat herbal yang paling populer, yaitu tanaman St John, echinacea, bawang putih, ginkgo dan ginseng Asia. Mereka menemukan bahwa secara umum kandungan obat tradisional dengan lima herbal tersebut dijual secara umum tanpa label peringatan keamanan penggunaan.

.


Tumbuhan St John



Efek samping dari tanaman St John adalah mengurangi efektivitas dari pil kontrasepsi dan obat anti pengentalan darah seperti misalnya warfarin. Juga adapat meningkatkan efek obat antidepresi dan meningkatkan tekanan darah.




Echinacea


Hati-hati pada penggunaan orang yang rentan terhadap alergi atau pengidap asma. Efek samping dapat menimbulkan serangan asma, nyeri perut dan resiko syok berat.







Ginseng Asia

Dapat menurunkan kadar gula darah, hati- hati penggunaan bersama dengan obat diabetes.









Ginkgo


Dapat menghambat pembekuan darah, jangan diminum sebelum melakukan prosedur pembedahan dan pencabutan gigi.





Bawang Putih

Dapat menyebabkan alergi dan pengenceran darah, jangan digunakan bila akan menjalankan prosedur pembedahan.









Dari kelima bahan herbal di atas malah saya baru tahu kalau ada tanaman st. John yang bisa di pakai untuk depresi. Hmmm, kira-kira efek euforia kah yang ditimbulkan, mirip pil pil ekstasi kah?

Nah semoga info info ini berguna buat kawan-kawan yang suka mengkomsumsi obat-obat herbal yang mengandung bahan-bahan di atas.


Senin, 08 Agustus 2011

Campak Hanya Sekali Seumur Hidup?


Mungkin kebanyakan masyarakat awam yang belum pernah atau hanya mengalami campak satu kali saja dalam masa hidupnya umumnya akan mengiyakan jika ditanya apakah campak hanya terkena sekali seumur hidup. Namun hal tersebut tidak lah sepenuhnya benar.

Sebelumnya kita harus tahu dulu apa itu campak. Ternyata campak itu ada dua jenis, yaitu campak biasa (atau yang hanya biasa disebut campak) dan kedua adalah campak Jerman (dahulu disebut campak tiga hari). Selanjutnya penulis akan menyebutkan campak biasa sebagai campak saja. Campak dan campak Jerman sama-sama disebabkan infeksi virus, namun tentu saja virus yang berbeda dimana campak disebabkan oleh virus rubeolla sedangkan campak Jerman oleh virus rubella.

Campak (measles)
Gejala mulai muncul setelah satu setengah hingga dua minggu seseorang kontak dengan penderita campak. Umumnya penderita tidak menyadari hal tersebut dikarenakan virus rubeola merupakan salah satu dari virus yang paling menular. Penularannya sendiri dapat terjadi melalui droplet (atau percikan liur yang keluar dari batuk atau bersin). Keluhan awal umumnya demam, lemas, batuk, mata merah, hidung meler dan hilang nafsu makan. Kemudian dua hingga empat hari kemudian diikuti dengan timbulnya bercak merah pada tubuh yang biasanya dimulai dari muka, badan, kemudian tangan dan kaki. Bercak merah ini tidak selalu gatal dan kadang hanya beberapa tempat saja yang gatal.
Umumnya campak sembuh tanpa meninggalkan komplikasi, namun begitu pada lansia dan anak usia kurang dari dua tahun dapat sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Campak Jerman
Campak Jerman umumnya memberikan keluhan yang lebih ringan dibandingkan campak. Keluhan awal dapat berupa badan hangat, lemah, sakit kepala dan mata merah yang kemudian juga diikuti dengan timbulnya bercak merah pada tubuh. Terkadang muncul pembesaran kelenjar (getah bening ) pada tengkuk atau belakang telinga yang bisa bertahan hingga beberapa minggu bahkan setelah infeksi campak Jermannya telah sembuh. Salah satu gejala yang cukup mengganggu dari campak Jerman yaitu nyeri sendi (biasanya pergelangan tangan dan kaki dan lutut) yang bisa berlangsung hingga berminggu-minggu walau telah bebas dari infeksi campak Jerman, dan nyeri sendi ini biasanya lebih sering terjadi pada kaum wanita. Komplikasi yang paling ditakuti dari campak Jerman yakni pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat pada bayi yang lahir seperti katarak, kurang pendengaran, kelainan jantung, gangguan pembelajaran dan lain lain.

Penanganan
Bila ada pembaca yang terkena gejala-gejala di atas sebaiknya konsultasikan dengan dokter terdekat untuk memperoleh penanganan yang tepat. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan keluhan yang dialami penderita. Misalkan penurun panas untuk demamnya, obat kembung untuk rasa mual atau rasa tidak nyaman di ulu hati, obat nyeri untuk mengurangi rasa nyeri pada tulang-tulang yang linu atau nyeri kepala, dan vitamin untuk membantu pemulihan kondisi tubuh penderita. Sedangkan antibiotik dipertimbangkan sendiri oleh dokternya masing-masing untuk diberikan misalnya bila ditemukan radang tenggorok atau komplikasi nyeri telinga akibat infeksi ke telinga.

Nah jadi sudah tau kan campak itu bisa terjadi lebih dari satu kali karena ada dua jenis campak yang berbeda. Memang bila penderita yang terkena campak bisa suatu saat kelak terkena campak jerman ataupun sebaliknya. Hal tersebut seperti yang telah dijelaskan di atas dikarenakan campak dan campak Jerman disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda. Orang yang terkena virus campak hanya mendapatkan kekebalan seumur hidup atas campak saja, bukan kekebalan atas campak Jerman, dan sebaliknya.

Pengalaman penulis:
Penulis kurang lebih tiga minggu yang lalu juga terkena campak Jerman. Gejala awal yang penulis rasakan lemas, badan agak hangat (meriang), lemas, peruh rasanya begah (kembung/ mual). Keesokan harinya kemudian tiba-tiba buka terlihat memerah dan tebal dan punggung terasa gatal, yang ternyata setelah bercermin punggung terlihat muncul bercak kemerahan. Badan terasa pegal-pegal, namun dua hari kemudian saat bangun tidur badan terasa kaku dan sendi-sendi seperti mau lepas, namun esok harinya penulis keluhan nyeri sendi dan kaku sendi sudah mulai hilang. Kalo di ingat-ingat kira-kira penulis membutuhkan waktu seminggu untuk mendapatkan kondisi badan kembali fit untuk beraktifitas seperti sedia kala.

Sumber:

Minggu, 07 Agustus 2011

Asam Lambung Menyebabkan Nyeri Dada. Hoax atau Fakta?

Dr.Rhonda Souza dari Southwestern Medical Center pada mulanya melakukan uji coba menyambung esofagus (tenggorokan) tikus langsung ke duodenum (usus 12 jari).Kondisi ini dibuat untuk menciptakan kondisi GERD di mana asam lambung maupun asam empedu akan mudah mengalami refluks ke esofagus.Dengan kondisi ini diharapkan akan terjadi kerusakan mukosa lambung akibat paparan asam lambung/asam empedu. Akan tetapi ternyata hasilnya berbeda, esofagitis tidak diketemukan bahkan setelah beberapa minggu kondisi ini terus dilanjutkan. Hal ini berlawanan dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya, bahwa esofagitis pada GERD merupakan akibat langsung paparan asam lambung. Pada studi binatang sebelumnya, esofagus dipapar dengan asam konsentrasi pekat, dan jaringan esogafus terlihat mengalami kerusakan, akan tetapi asam lambung pada refluks tidak sedemikian pekatnya.

Setelah operasi penyambungan dilakukan, para peneliti berharap menemukan kematian sel-sel permukaan esofagus dan adanya proses kerusakan progresif menuju jaringan yang lebih dalaml; kenyataannya adalah sebaliknya. Tiga hari setelah operasi penyambungan, masih
tidak ditemukan kerusakan di permukaan sel, tetapi ditemukan adanya sel-sel inflamasi di jaringan esofagus yang lebih dalam.Sel-sel inflamasi ini tidak tampak di lapisan permukaan sampai 3 minggu setelah paparan asam. Dari sini diketahui bahwa ternyata refluks pada pasien GERD akan merangsang sel-sel esofagus untuk melepaskan sitokin, faktor proinflamasi yang menarik sel-sel radang menuju esofagus, menimbulkan peradangan yang merusak jaringan. Jadi esofagitis pada pasien GERD bukanlah akibat langsung paparan asamnya, melainkan melalui pelepasan sel-sel radang paparan yang dicetuskan refluks tersebut.Saat ini terapi GERD di antaranya dengan obat penekan sekresi asam lambung; akan tetapi jika ternyata temuan di atas nantinya memang teruji (masih diperlukan penelitian lanjutan), maka terapi GERD mungkin dapat ditujukan untuk mencegah pelepasan sitokin yang dapat mencetuskan pelepasan sel-sel inflamasi penyebab pertama kerusakan sel esofagus.Saat ini terapi GERD di antaranya dengan obat penekan sekresi asam lambung; akan tetapi jika ternyata temuan di atas nantinya memang teruji (masih diperlukan penelitian lanjutan), maka terapi GERD mungkin dapat ditujukan untuk mencegah pelepasan sitokin yang dapat mencetuskan pelepasan sel-sel inflamasi penyebab pertama kerusakan sel esofagus.Esofagitis pada penderita GERD (gastro esophageal reflux disease) sebenarnya bukan akibat langsung asam lambung/asam empedu yang menyebabkan kerusakan esofagus, melainkan karena reaksi imun yang terjadi.

GERD= kadang disebut juga GORD, keadaan dimana asam dari lambung tidak turun ke usus namun balik kembali ke atas menuju tenggorokan (esofagus) hingga sampai ke mulut.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/21_183Asamlambung.pdf/21_183Asamlambung.html

Jumat, 05 Agustus 2011